Rabu, 19 Mei 2010

"PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK"

Membaca merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan, sampai saat ini. Baik di tingkat sekolah dasar, menengah, maupun tinggi. Setiap orang tua pasti bangga memiliki seorang anak yang pandai, tidak ada satu orang tua pun di dunia ini yang menginginkan anak yang miskin ilmu pengetahuan maupun tak punya wawasan yang luas. Kepandaian seseorang tidak dapat lepas dari kegiatan membaca karena dengan membaca bisa mengetahui banyak sekali hal-hal yang terjadi di buni ini. Selain itu kita dapat memahami isi yang tertulisdi dalam buku yang kita baca. Namun dalam kenyataan sekarang iniminat baca di negara kita masih sangat rendah ataupun kurang.



Rendahnya minat baca atau rendahnya budaya membaca dapat disebabkan berbagai faktor. Faktor secara pribadi berkaitan dengan kurangnya motivasi/ dukungan dalam diri siswa untuk menanamkan bahwa kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi diri sendiri. Faktor yang lain adalah lingkungan sekitar yang menjauh dari kegiatan dan kebiasan membaca (merupakan faktor yang sangat berpengaruh besar).
Untuk dapat menghadapi atau membantu masalah di atas salah satu yaitu menanamnya minat baca di lingkungan keluarga. Anak-anak selalu cenderung meniru tingkah laku yang dilakukan oleh anggota keluarganya. Jika seorang anak lahir dan dibesarkan di dalam keluarga yang duka membaca secara langsung si anak akan meliht danmerasakan bahwa kegiatanmembaca merupakan kegiatan yang bermanfaat serta menyenangkan.
Dalam hal ini orang tua sangat berperan penting untuk meningkatkan minat baca si anak. Orang tua harus dapat menyediakan banyak buku-buku sabagai bagian dari kebutuhan rumah tangga. Selain menyediakan buku bacaan mungkin dengan membeli. Dalam membeli buku orang tua harus menyeleksi buku bacaan terlebih dahulu, apakah patut dibaca oleh anak atau tidak patut untuk dibaca anak. Karena sebuah bacaan akan berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak. Pembelian buku bacaan tidak harus yang mahal, tetapi yang lebih penting kita lihat isinya (bagus atau sesuai tidak untuk dibaca). Orang tua bisa membuat perpustakaan kecil dengan rak-rak berisi buku-buku bacaan yang ditata rapi agar menarik hati anak untuk membacanya. Penyusunan buku bacaan sebaiknya disusun sesuai dengan jenis bacaan. Buku bacaan anak-anak diusahakan dipisah dengan buku bacaan orang dewasa serta ditaruh dirak bagian paling bawah agar memudahkan anak dalam penataan dan pencarian buku.
Orang tua harus bisa membangun suasana perpustakaan yang kondusif, nyaman danmenarik bagi anak dengan penerangan yang memadai, adanya sirkulasi udara yang baikderta tidak lembab.
Selain membuat perpustakaan, ada hal-hal lain yang bisa dilakukan. Mengenalkan buku bacaan kepada anak sejak dini, menumbuhkan keinginan membaca sejak kecil. Bila dimulai sejak dini/ balita dengan memberikan pada anak buku bacaan yang lebih banyak ada gambar warna-warni dibanding teks, sehingga anak akan tertarik. Ketiga, bermain sambil membaca. Orang tua bisa menyuruh si anak membacakan resep dari masakan yang akan dibuat. Keempat, mengajak anak pergi ke perpustakaan umum, toko buku atau yang lainnya untuk lebih menambah pengetahuan anak tentang dunia buku. Kelima, supaya anak lebih bersemangat melakukan kegiatan membaca sebaiknya setiap keli anak membaca buku, tanyakanlah apa isi buku yang telah dibacanya. Ciptakan diskusi kecil dalam keluarga disaat waktu-waktu santai dan senggang. Untuk menjawab pertnyaan si anak akan berlatih untuk berani mengeluarkan pendapat mereka. Keenam, orang tua juga bisa membimbing anak untuk membuat ringkasan cerita dari buku yang telah dibacanya, kemudian menyuruh si anak untuk bercerita dengan bahasa sendiri.
Dari hal-hal yang telah diuraikan di atas, diharapkan minat serta motivasi anak dalam mencari ilmu dan informasi dalam hal ini “membaca” akan terus menimgkat
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar